JAKARTA (voa-islam.com) -
Akun
Ronin1946 menghembuskan kabar bahwa Gubernur Jakarta Jokowi bakal
ditetapkan menjadi tersangka yang sebenarnya hanya tinggal tunggu waktu
saja.
Akun Ronin1946 adalah pengganti akun @Triomacan2000 yang dibredel. Setelah pihak @triomacan2000 melakukan kontak via telpon ke Twitter, belakangan diketahui akibat laporan kubu Jokowi atas rekomendasi Hendropriono dan Arkansas Connection yang menekan agar akun @Triomacan2000 itu ditutup.
Faktor
yang menjadi dasar penangkapan Jokowi adalah dengan penyidikan kasus
Korupsi Busway Trans Jakarta, dengan Michael Bimo Putranto sebagai
pelaku utama, telah menemukan alat bukti cukup untuk Jokowi. Michael
Bimo Putranto adalah putra Slamet Suryanto mantan Walikota Solo. Bimo
adalah Presiden Pasoepati Indonesia yang merupakan pemasok Busway China.
Bimo diduga KKN dengan Jokowi dalam pengadaan Bus Trans Jakarta dan Bus Reguler senilai Rp 1.5 triliun. Harga bus yang di impor dari China ini di mark up hingga 300%. Ronin1946
mengungkapkan bawah Jokowi saat itu memanggil Udar ke ruang kerjanya,
kenalkan Bimo yang sudah duluan hadir disana. Jokowi titip Bimo pada
Udar agar jadi supplier Bus Trans Jakarta.
Harga bus yang di impor dari China ini di mark up hingga 300%.
Usut
punya usut, Bimo berangkat ke China atas nama gubernur Jakarta.
Langsung ke pabrik pembuat Bus China murah dan karatan itu. Ekspor ke
Jakarta. Semua pemenang tender 6 paket pengadaan Bus Trans Jakarta,
diminta Udar atas perintah Jokowi untuk beli Bus ex China dari Bimo.
Ketika
terungkap, Jokowi menampik bahwa ia mengenal Bimo "Saya TIDAK kenal
BIMO. Banyak orang mengaku dekat saya !" Akibat sikapnya itu Bimo marah
meradang dan menganggapnya tidak tahu balas budi, mau cari selamat
sendiri padahal ikut nikmati korupsi.
"Bimo
meradang. Bimo serbu mendadak ke Balaikota DKI. Eh Jokowi buru-buru
melarikan diri, keluar dari pintu belakang samping sambil
terkencing-kencing." Ungkap Ronin1946
Siapa Bimo Putranto?
Bimo
Putranto siapa dia? Dia wakil ketua PDIP Jateng bersama-sama Jokowi.
Anak Walikota Solo Slamet Suryanto. Bimo sponsor Jokowi. Ayah Bimo,
Slamet Suryanto Walikota Solo jadi tersangka korupsi, mustahil jadi
cawalkot Solo lagi, ketua PDIP Solo Rudyatmo ajukan diri.
Tapi
Fransicus Xaverius Rudyatmo sadar diri. Dia sulit menang jika jadi
calwalkot Solo karena dia katolik. Pasti kalah. PDIP Solo, Rudyatmo dan
Slamet Suryanto sepakat : PDIP harus usung calon walikota alternatif.
Seseorang yang bisa dijadikan boneka mereka.
Calon
walikota solo alternatif harus Islam abangan. Islam KTP doank. Lebih
bagus bila tak punya pengalaman, karena hanya untuk dipajang. Banyak
calon bermunculan, pilihan jatuh pada Joko Widodo, yang ditemukan,
dibawa dan dikenalkan oleh anak Slamet Suryanto, Bimo Putranto.
Bimo
Putranto merekomendasi Jokowi. Walikota Suryanto dan Ketua PDIP
Rudyatmo setuju, Tapi itu belum cukup, Jokowi harus dibawa ke Heru,
pejabat BIN Jateng dan Seno Samodro (sekarang Bupati Boyolali), untuk
minta restu mereka, Jokowi juga harus dapat restu preman & mafia tua
Surakarta : Pur Wisanggeni, bandar Judi "capjikia wisanggeni" Dia
bohir Rudi & Jokowi.
Setelah
dukungan untuk Jokowi kuat, barulah Jokowi diduetkan bersama Rudyatmo,
maju di Pilwalkot Solo tahun 2005 lalu. Menang 36% suara.
Jadi, pendukung Jokowi - Rudyatmo di Pilkada Solo :
1. Slamet Suryanto & anaknya Bimo Putranto
2. PDIP dari Faksi Katolik & Komunis
3. Heru Besar & Seno Samodro (sekarang : wakil Gubernur Jateng &. Bupati Boyolali)
4. Pur Wisanggeni (Mafia Tua & Bandar Judi Solo)
5.
Jong Indonesia dan Pasoepati (Presiden/ketuanya Bimo Putranto)
Posoepati = Batalion desertir TNI / Batalion Panembahan Pasoepati
6. Hoo Hap (Hoo Hap organisasi rahasia/bawah tanah komunis Cina Solo) Hoo Hap = PMS = Perkumpulan Masyarakat Solo
Pendukung
Jokowi - Rudyatmo berikutnya adalah Massa Genk preman Solo tengah &
Solo timur, juga berafiliasi pada eks PKI. Jokowi - Rudy hanya menang
36% di pilkada Solo thn 2005. Kenapa bisa menang 90% pada 2010? Apakah
komunis Solo bangkit Kembali ?
Prestasi dan kinerja Jokowi - Rudy di Solo hanya rata-rata bahkan di bawah standar kota sejenis. Plus banyak korupsi.
Kok PKI bisa menang?
Setelah
1 tahun lebih jadi Walikota Solo, Jokowi diplot naik jadi Gubernur DKI
Jakarta dan menang lagi ! Kenapa? Karena rakyat ditipu.
Setelah
setahun lebih jadi Gubernur DKI, Jokowi diplot lagi jadi RI 1. Jadi
capres, duet sama Jusuf Kalla. Tapi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,
menunjukan kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa Jokowi tak lebih dari
jongos penipu & korupsi via Bus Trans Jakarta.
Ronin 1956
menyatakan keterlibatan Jokowi dalam korupsi Bus Trans Jakarta telak dan
mutlak. Dia diselamatkan hanya karena sudah terlanjur jadi capres PDIP
di pilpres 2014. Seusai pilpres 9 Juli 2014, Jokwoi 'pasti' jadi
TERSANGKA korupsi, jadi terdakwa dan jadi NAPI.
Ronin 1956 menyatakan keterlibatan Jokowi dalam korupsi Bus Trans Jakarta telak dan mutlak
Kecuali,
jika tiba-tiba REVOLUSI KIRI (KOMUNIS) terjadi. Ingat, komunis tidak
pernah meraih kekuasaan tanpa jalan kekerasan. Ketum PDIP Megawati
sekarang mengalami kejadian persis ketika Bung Karno jadi presiden tahun
1964-1965. Terjepit dan terkepung.
Megawati
kini terjepit, dia dikepung dan diancam dilengserkan oleh faksi
komunis, parkindo, eks PKC China, & jendral-jendral binaan LB
Moerdani. Megawati tidak suka Jokowi, bahkan benci setengah mati, tapi
dia tersandera oleh satu rahasia yang belum bisa Ronin1946 buka.
Megawati
terancam dilengserkan oleh Jokowi dan pendukungnya, rencana mau
menaikan Pramono Anung yang sudah dipecat Megawati dan Puan Maharani
karena langgar AD/ART. Kudeta terhadap Megawati dan trah soekarno di
PDIP sudah direncanakan lama. Sejak 2006 lalu. Sistematis, masif,
intensif, efektif. Mega terpojok.
Film
Soekarno yang sengaja dibuat, diedarkan kemana-mana termasuk layar
tancap di seluruh desa-desa, tujuannya : menghancurkan Soekarnoisme.
Film Soekarno yang dibuat & dibiayai Konglo-konglo cina pimpinan
James Riady, mencuci otak penonton : soekarno playboy & pengecut.
Jongos jepang.
Film
itu menghancurkan kebanggaan para pendukung Bung Karno & marhenis
yang menjadi pilar utama kekuasaan dan kekuatan Mega di PDIP.
Sebaliknya, mereka juga buat dan edarkan Film Jokowi, yang tampilkan si
jongos korup dan boneka mafia itu sbg Pahlawan, Nabi Suci Boyolali.
Dua
film : Soekarno dan Jokowi. Satu misi : menghancurkan Megawati dan
ambilalih PDIP, sebagai "rumah besar" eks PKI. Entah kenapa Film
Soekarno yang melecehkan dan menistakan Proklamator, The Founding Father
RI, dibiarkan beredar pic.twitter.com/vxDvZf8iv8
Jadi,
kalau ada pihak yang bilang punya rekaman Mega - Basrie (Jagung) : kami
tdk percaya. Mustahil Mega bela Jokowi, musuh besarnya ! Kalau sekarang
Megawati masih tolerir Jokowi, karena Mega terpaksa, tersandera,
terancam. Tapi, usai pilpres nanti, situasi politik berubah.
Sekarang
silahkan Jokowi dan faksi parkindo, komunis, oportunis, alumni PKC
China & jendral-jendral binaan Benny Moerdani tertawa gembira di
atas angin. Tetapi usai pilpres nanti, musuh-musuh Megawati, para anti
soekarno dan marhaenis, akan jadi kucing kurap di PDIP. Mereka balik
jadi pencundang
Apalagi jika nanti Megawati dibantu penuh Presiden Prabowo Subianto menghancurkan anasir komunis, radikalis ekstrimis di PDIP.
Sekali
lagi mustahil Megawati komunikasi dengan Jaksa Agung untuk bela Jokowi
si terduga korupsi Bus Trans Jakarta bersama Bimo Putranto, Ketua
Pasopati. Isu Megawati membela Jokowi sengaja ditiupkan kubu Jokowi agar
pendukung Mega, Soekarnois, nasionalis, Marhaenis salah langkah, Isu
Megawati bela Jokowi adalah isu murahan kelompok Jokowi agar raih suara
nasionalis, marhenis, sukarnois, pancasilais, agamis. HATI-HATI.
Apalagi
Megawati, Puan, faksi Nasionalis (PNI), Marhaenis, Islam, TIDAK
KAMPANYE PILPRES bantu Jokowi. Mustahil Mega, Puan, Nanan, PNI, Murba,
Islam, Nasionalis, Soekarnois, Idealis, mau bantu Pilpres Jokowi.
Kenapa? = BUNUH DIRI !
Sekarang
di Surakarta, Klaten dan Boyolali, para eks PKI sudah panik setengah
mati. Saling curiga siapa pengkhianat & mata-mata di antara mereka,
Mereka saling curiga siapa mata-mata dan informan TNI-Polri dan TM2000
di dalam organisasi.
Ronin1946
ternyata sudah punya daftar lengkap tokoh-tokoh eks PKI dan komunis
gaya baru. Tinggal ciduk saja ketika saatnya tiba. Mereka mengungkapkan
NKRI dan Pancasila harus dijaga, karena tidak ada ruang sedikit pun bagi
anti Pancasila dan anti agama, untuk hidup berkembang bahkan ingin jadi
penguasa di Republik tercinta. Mungkinkah Prabowo Subianto akan melenggang ke Istana tanpa perlawanan dari kubu Joko Widodo alias Jokowi? Waktu yang akan menjawabnya. [ronin1946/jabir/voa-islam.com]