Gemparnya Indonesia Khususnya daerah Riau atas Kasus Multilasi Anak,
yakni Penculikan, hingga dibunuh dan dipotong-potong Anak dibawah umur
yang tidak hanya memakan 1 atau 2 orang korban,
Hingga Detik sewaktu Post ini ditulis dan setelah Para Pelaku ditangkap,
masih saja terdengar kejadian Anak Hilang,
BM70COM DURIRIAU masih mendengar Hilangnya
Murid MDA Masjid Ar-Raudhah,
Murid SD Center dan lainnya,
Prediksi BM70COM DURIRIAU sepertinya ini adalah Modus,
Seperti adanya Sindikat Perdagangan Organ Manusia,
Sebab Riau adalah Jembatan Internasional,
Akses terdekat ke Singapore dan lainnya melalui Jalur Laut
Hingga detik ini Pihak Kepolisian dan Penyidik belum mendapatkan Informasi,
Namun diyakini ini adalah Sindikat,
dengan Alasan : Organ Anak-anak masih Sehat dan Para Pelaku dapat dengan
Mudah Mencuri Anak-anak, apalagi dengan Imbalan Harga Tinggi
Cerita tentang Dukun adalah Pengalihan Inti, Ilmu Hitam dsbnya
bahkan dagingnya untuk Sate & Bakso,
Oya di Duri ini atau Riau ada semacam penutupan kejadian atau berita
sengaja ditutupi oleh jaringan pelaku, yakni Kasus Bakso memakai daging Babi,
setelah Polisi Melakukan penyegelan terhadap Warung Bakso tsb,
Namun tidak dikembangkan Penyelidikan, Padahal Warung Bakso tsb
banyak punya Jaringan atau katakanlah Cabang,
apalagi di Duri Riau sangat mudah dapatkan Babi,
disana sini ada peternakan dan yang jualnya,
Sepertinya Perlindungan Konsumen sudah Minim
atau dapat dikatakan Hilang,
Beda dengan Luar Negeri Pihak Restoran dengan Terang mengatakan
Not For Moslem tapi dinegeri Mayoritas Muslim Justru Orang Islam
dibohongi dan Jadi Korban,
Kembali ke Kasus Penculikan, Pembunuhan dan Multilasi Anak,
BM70COM DURIRIAU menghimbau agar para Orangtua Waspada,
lebih mengawasi langkah Anak, juga Pihak Sekolah, MDA lebih disiplin dengan Waktu
dan membuang kegiatan luar jam sekolah yang tidak efisien dan tidak penting seperti
pada kurikulum 2013 yang berlaku 2014 ini wajib Pramuka,
Pulang Sekolah Sudah Sore hampir Maghrib pukul 6 Sore
Seharusnya Pihak Sekolah lebih Berfikir Arif dan tidak taklid Bodoh pada Kurikulum
Tidak aniaya Anak yang kadang belum makan Siang,
Rumah kembali Jauh, apalagi kalau sudah mau Maghrib
Seperti yang diterapkan SMA 2 Pokok Jengkol
Murid-murid ada yang tinggal di KM 125
lebih dari 10km Nah apakah Pihak Sekolah ada tanggung jawab ?
atas keselamatan Murid ?
Tidak semua Orangtua bisa jemput Anak,
Naik Oplet Sore hari sudah rawan sangat riskan,
sekali lagi ini adalah Kurikulum Pembodohan,
apa salahnya khusus yang minat,
dan dipilih misalnya pada Siang Hari Minggu
seperti tahun-tahun terdahulu,
sekali lagi Kami katakan Para Guru sangat Mentah Pemikiran
dan Monoton dalam berfikir dan analisa,
Seharusnya Penekanan pada Materi Pelajaran Inti seperti Matematika,
Bahasa Inggris, Fisika, Kimia agar Anak Tidak Les lagi diluaran !
Jadi sepertinya sekolah sekarang hanyalah Formalitas,
karena Anak harus les lagi diluaran agar tidak tertinggal,
hahaha,,,,,,
Maaf sudah melenceng dari Judul,
sekali lagi Kami katakan semua ada keterkaitan,
apalagi sekarang rawan kejahatan Anak,
seharusnya Pihak sekolah lebih memakai Otak dalam berfikir,
tidak begitu saja menerapkan suatu aturan dari atas,
karena kondisi suatu daerah dengan daerah lain itu berbeda,
Semoga Pihak Kepolisian bisa mengungkap Kejahatan diatas
RUMAH TANPA DP DENGAN FASILITAS KREDIT TANPA BUNGA
klik >>> RUMAHPUBLIK.COM
yakni Penculikan, hingga dibunuh dan dipotong-potong Anak dibawah umur
yang tidak hanya memakan 1 atau 2 orang korban,
Hingga Detik sewaktu Post ini ditulis dan setelah Para Pelaku ditangkap,
masih saja terdengar kejadian Anak Hilang,
BM70COM DURIRIAU masih mendengar Hilangnya
Murid MDA Masjid Ar-Raudhah,
Murid SD Center dan lainnya,
Prediksi BM70COM DURIRIAU sepertinya ini adalah Modus,
Seperti adanya Sindikat Perdagangan Organ Manusia,
Sebab Riau adalah Jembatan Internasional,
Akses terdekat ke Singapore dan lainnya melalui Jalur Laut
Hingga detik ini Pihak Kepolisian dan Penyidik belum mendapatkan Informasi,
Namun diyakini ini adalah Sindikat,
dengan Alasan : Organ Anak-anak masih Sehat dan Para Pelaku dapat dengan
Mudah Mencuri Anak-anak, apalagi dengan Imbalan Harga Tinggi
Cerita tentang Dukun adalah Pengalihan Inti, Ilmu Hitam dsbnya
bahkan dagingnya untuk Sate & Bakso,
Oya di Duri ini atau Riau ada semacam penutupan kejadian atau berita
sengaja ditutupi oleh jaringan pelaku, yakni Kasus Bakso memakai daging Babi,
setelah Polisi Melakukan penyegelan terhadap Warung Bakso tsb,
Namun tidak dikembangkan Penyelidikan, Padahal Warung Bakso tsb
banyak punya Jaringan atau katakanlah Cabang,
apalagi di Duri Riau sangat mudah dapatkan Babi,
disana sini ada peternakan dan yang jualnya,
Sepertinya Perlindungan Konsumen sudah Minim
atau dapat dikatakan Hilang,
Beda dengan Luar Negeri Pihak Restoran dengan Terang mengatakan
Not For Moslem tapi dinegeri Mayoritas Muslim Justru Orang Islam
dibohongi dan Jadi Korban,
Kembali ke Kasus Penculikan, Pembunuhan dan Multilasi Anak,
BM70COM DURIRIAU menghimbau agar para Orangtua Waspada,
lebih mengawasi langkah Anak, juga Pihak Sekolah, MDA lebih disiplin dengan Waktu
dan membuang kegiatan luar jam sekolah yang tidak efisien dan tidak penting seperti
pada kurikulum 2013 yang berlaku 2014 ini wajib Pramuka,
Pulang Sekolah Sudah Sore hampir Maghrib pukul 6 Sore
Seharusnya Pihak Sekolah lebih Berfikir Arif dan tidak taklid Bodoh pada Kurikulum
Tidak aniaya Anak yang kadang belum makan Siang,
Rumah kembali Jauh, apalagi kalau sudah mau Maghrib
Seperti yang diterapkan SMA 2 Pokok Jengkol
Murid-murid ada yang tinggal di KM 125
lebih dari 10km Nah apakah Pihak Sekolah ada tanggung jawab ?
atas keselamatan Murid ?
Tidak semua Orangtua bisa jemput Anak,
Naik Oplet Sore hari sudah rawan sangat riskan,
sekali lagi ini adalah Kurikulum Pembodohan,
apa salahnya khusus yang minat,
dan dipilih misalnya pada Siang Hari Minggu
seperti tahun-tahun terdahulu,
sekali lagi Kami katakan Para Guru sangat Mentah Pemikiran
dan Monoton dalam berfikir dan analisa,
Seharusnya Penekanan pada Materi Pelajaran Inti seperti Matematika,
Bahasa Inggris, Fisika, Kimia agar Anak Tidak Les lagi diluaran !
Jadi sepertinya sekolah sekarang hanyalah Formalitas,
karena Anak harus les lagi diluaran agar tidak tertinggal,
hahaha,,,,,,
Maaf sudah melenceng dari Judul,
sekali lagi Kami katakan semua ada keterkaitan,
apalagi sekarang rawan kejahatan Anak,
seharusnya Pihak sekolah lebih memakai Otak dalam berfikir,
tidak begitu saja menerapkan suatu aturan dari atas,
karena kondisi suatu daerah dengan daerah lain itu berbeda,
Semoga Pihak Kepolisian bisa mengungkap Kejahatan diatas
RUMAH TANPA DP DENGAN FASILITAS KREDIT TANPA BUNGA
klik >>> RUMAHPUBLIK.COM