Jakarta memang tampaknya semakin tidak ramah bagi masyarakat kecil,
yang mengais rejeki dari tangan langsung ke mulut. Setelah Gubernur DKI
Jakarta Jokowi melakukan pembersihan kota Jakarta dari teater jalanan
topeng monyet, kini Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok menindak tegas
ondel-ondel di jalanan. Karena, kata Ahok alias Zhong Wan Xie,
ondel-ondel itu dijadikan kedok bagi pengemis dengan meminta uang kepada
warga.
“Mereka hanya mencari alasan saja melestarikan seni, padahal sebetulnya hanya buat mengemis,” ujar Ahok di Jakarta, Jumat (26/9). Untuk itu, ia telah perintahkan Dinas Sosial DKI Jakarta bertindak lebih tegas menertibkan rombongan ondel-ondel. Bahkan, Ahok mengatakan Dinas Sosial DKI Jakarta tidak perlu memberikan pembinaan terhadap ondel-ondel beserta rombongan musik pengiringnya.
Menurut dia, larangan pengemis di Jakarta telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) DKI Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Dalam pasal 40 perda tersebut, setiap orang atau badan dilarang menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan pengelap mobil. “Larangan juga termasuk menyuruh orang lain menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan pengelap mobil,” katanya.
Terkait pernyataan Ahok alias Zang Wan Xie, putra bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau biasa disapa Tommy Soeharto, menanggapi lewat Facebook dan Twitter-nya. “Betawi dan budaya tradisionalnya adalah ciri khas daerah Ibu Kota.Ondel-ondel atau apa pun itu budaya adat istiadat warga Betawi tidak bisa dipisahkan dengan Ibu Kota, apalagi sampai menghapusnya. Kalau ingin menghapus, silakan hapus budaya-budaya yang datang dari luar karena banyak yang tidak cocok dengan kultur budaya Tanah Air. Jadi, jangan asal statemen akan hapus ondel-ondel seperti pengemis karena memintminta. Apa sudah lupa kalau barongsai juga butuh angpao?” kata Tommy.
sumber : http://www.gebraknews.com/2014/09/tommy-soeharto-tanggapi-pernyataan-ahok.html#.VCaLNT-zQqY.twitter
“Mereka hanya mencari alasan saja melestarikan seni, padahal sebetulnya hanya buat mengemis,” ujar Ahok di Jakarta, Jumat (26/9). Untuk itu, ia telah perintahkan Dinas Sosial DKI Jakarta bertindak lebih tegas menertibkan rombongan ondel-ondel. Bahkan, Ahok mengatakan Dinas Sosial DKI Jakarta tidak perlu memberikan pembinaan terhadap ondel-ondel beserta rombongan musik pengiringnya.
Menurut dia, larangan pengemis di Jakarta telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) DKI Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Dalam pasal 40 perda tersebut, setiap orang atau badan dilarang menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan pengelap mobil. “Larangan juga termasuk menyuruh orang lain menjadi pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan pengelap mobil,” katanya.
Terkait pernyataan Ahok alias Zang Wan Xie, putra bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau biasa disapa Tommy Soeharto, menanggapi lewat Facebook dan Twitter-nya. “Betawi dan budaya tradisionalnya adalah ciri khas daerah Ibu Kota.Ondel-ondel atau apa pun itu budaya adat istiadat warga Betawi tidak bisa dipisahkan dengan Ibu Kota, apalagi sampai menghapusnya. Kalau ingin menghapus, silakan hapus budaya-budaya yang datang dari luar karena banyak yang tidak cocok dengan kultur budaya Tanah Air. Jadi, jangan asal statemen akan hapus ondel-ondel seperti pengemis karena memintminta. Apa sudah lupa kalau barongsai juga butuh angpao?” kata Tommy.
sumber : http://www.gebraknews.com/2014/09/tommy-soeharto-tanggapi-pernyataan-ahok.html#.VCaLNT-zQqY.twitter