-->
w
| Tentang | Ketentuan| Privacy & Policy | Disclaimer | | Alamat : Jalan Desa Harapan Sudirman No. 71A Duri Riau 28884 |
| ☎ Call / Chat Wa : 0853 6582 0822 | ✉ Email :admin@duririau.com |

Kami menjual Rumah Siap Huni, Kaplingan Strategis, juga menerima Borongan Bangunan




Harga Promo Khusus Member, Ayo bergabung, S & K Berlaku



Popular Post

Kamis, 09 Juli 2015

Sifat Riya sebaiknya Buanglah, Menolong harus Ikhlas

Dalam Bulan Suci Ramadhan ini,
Memang Sangat Pantas Kita perbanyak Amal Shaleh,
karena Lipat Ganda Pahala yang Luar Biasa,
Namun kebanyakan Kita lupa,
Sudahkah Selama ini Kita Ikhas ?
Betulkah Amal Kita karena Allah?
Benarkah Kita berbuat semata mengharap Balasan-Nya ?

Seringkali terjadi,
Seseorang berbuat hanya karena ingin mendapatkan Nama
atau semacam kedudukan disisi Manusia ?
Kedudukan diTUAkan disebuah komunitas,
sehingga unsur Ikhlas itu sangat jauh,
dan lucunya ketika menolong seseorang,
itu menjadi sebutan, sering dijadikan bahan pembicaraan
dan terlebih parah ketika terjadi Mudharat pada dirinya,
kadang orang yang ditolong yang jadi sasaran,
yakni karena telah menolong sehingga sengsara dia jadinya,
padahal kadang susahnya dia, 
tidak ada hubungan sama sekali dengan pertolongannya,

Pernah kejadian,
si A mempunyai Kartu Kredit,
yang memang tidak pernah diaktifkan dan tidak dipakai,
dalam Komunitas atau pertemanannya ada namanya si B
ketika si B mendapat masalah keuangan
berceritalah pada si A
si A kemudian pinjamkan Kartu Kredit pada si B
Kebetulan si B sudah biasa dan banyak bisnis pakai Kartu Kredit
Uang dalam Kartu tersebut dipinjamkan Tanpa Batas Waktu,
dengan perjanjian Bunga dan Biaya dibayar si B
dalam Aqad Awal si A berkata pada si B
Jika terjadi hal yang tidak diduga,
maka telah diikhlaskan atau direlakannya,
Hal ini tidak satu atau dua kali disebutkan,
dan tidak pula dalam satu waktu,
artinya beberapa kali disebutkan.
dan itu dihadapan teman-teman mereka,
sebutlah si C, si D, dan si E
walaupun diantara teman telah memberi ingat,
kehidupan ini berputar ada sakit senang,
karena si A juga ada keluarga atau tanggungan.

Waktu berlalu dan Hari berganti hari,
Minggu berganti Minggu dan Bulan berganti Bulan,
maka mulai kelihatan Bisikan Iblis pada si A
si A mulai mencak-mencak pada si B
Pakai Mengancam Lapor Ke Polisi dsbnya,
Seperti Pembodohan !
padahal,
Dalam Pemakaian Uang Kartu Kredit
Teman dalam Komunitas hampir semua Rajin memakai,
baik si C, si D dan si E
Namun Anehnya Beban terpikul pada si B
Bahkan si A pernah beberapa kali mengamuk pada si B
Tidak secara Gentleman,
tapi dengan membawa temannya
mengamuk dihadapan Anak dan Istri si B
Minta Uang Kartu Kredit
dan mengatakan si B telah membuat dia susah,
Rumahnya mau dilelang Bank,
dan sebagainya,
padahal darimana sumber kesusahan tersebut ?
Apakah si B yang menggadai Rumah si A ?

Artinya dipakai dan tidak dipakai,
sama sekali Tidak ada Kaitan dengan Keuangan si A
kalaupun soal pinjam Dana,
si A pun pernah pakai Dana Kartu Kredit tsb

dan selama ini hampir 100% biaya ditanggung si B
Apalagi,
Kecemburuan atau Kedengkian sangat terlihat,
ketika Usaha si B kembali mulai lancar, 
Padahal sebenarnya Mulai Merangkak
 
Ada yang paling lucu
si A pernah juga menyuruh si B pinjam uang pada si F
padahal si F baru satu atau dua kali jumpa si B
si F adalah teman si A
harusnya si A pinjam langsung pada si F
kok orang baru saja kenal disuruh pinjam uang ?

Itulah contohnya,
Amalan yang tidak Jujur
dan Tidak Ikhlas karena Allah SWT
hingga kini,
si A masih rajin buat kegiatan ini dan itu
yang sifatnya seperti Maaf hanya Pamer,
Istilahnya Kegiatan Amal Sosial,
padahal ada yang mesti diperbaikinya,
Banyak yang mesti diperbaikinya !
Kerusakan Ekonomi Fatal yang telah dibuatnya pada si B
karena si A telah memaksa si B pinjam uang pada Rentenir,
mengakibatkan Usaha si B merosot Drastis,

Majelis Ta'lim jalan,
tapi tidak merobah Mereka,
karena hanya Seremonial,
Gelak Tawa Terbahak Masih Banyak dalam Ta'lim
Sambil mengepulkan Asap Rokok Non Stop
dan Khalwat Pria Wanita
Dibahas Nereka,,, Akhirat,,,
Kok Sambil Tertawa,
Ya Tidak Cocok !

Semoga semua ini menjadi pelajaran,
biarlah kelak Allah SWT menghakimi,
Bukankah Allah SWT sebaik-baik pemberi Rezeki,
Perbuatan si A yang telah Aniaya pada si B
Bukannya Menolong
tapi malahan membuat susah si B sekeluarga,

Jadi lain waktu,
mesti berhati-hati menerima kebaikan
atau pertolongan orang lain,
pikirkan apa efeknya dibelakang hari,
Peci atau Sorban yang selalu di Kepala,
tidak bisa menjadi tolok ukur Hati Manusia,
Jenggot yang walaupun 1 Meter,
tidak menjadi ukuran tingkat ke'alimannya,

Dahulu mungkin Niat Baik,
Tapi karena Basic Lemah, 
Iblis telah Sukses,
Merusak Hati,
Menjadikan Dengki 
Menjadikan Sombong
dan Ikhlas telah Hilang !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar